JAYAPURA – Beragam persiapan terus dilakukan Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) demi mensukseskan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) IV yang akan digelar di Wilayah Adat Tabi, Jayapura, Papua, 24-30 Oktober 2022. Konsolidasi pun digelar, guna menepatkan posisi pemuda adat dalam kegiatan.
Hal ini pun dikatakan Ketua Umum (Ketum) BPAN Michelin Sallata, di stadion Barnabas Youwe, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (21/10). Dirinya mengatakan, pemuda adat harus berani mengambil peran dalam setiap agenda kerja KMAN VI.
“Pemuda tidak bisa dibisukan oleh orang tua. Harus berani bicara, bukan berarti melawan. Orang tua adalah teladan. Tapi bukan berarti pemuda harus dibisukan. Kita akan pasang strategi untuk bisa terlibat dalam setiap agenda, seperti sidang-sidang,” kata Sallata.
“Usahakan KMAN-VI diguncangkan oleh pemuda. Konseptor adalah orang tua. Dinamisator dan eksekutor adalah pemuda,” tutupnya.
Belarmino Lapong, pemuda adat asal Sulawesi Utara mengungkapkan bagaimana hubungan antar pemuda dan orang tua di tempatnya.
“Di Sulawesi Utara, orang tua kami selalu memberi dukungan dan memastikan keterlibatan pemuda adat dalam ruang-ruang gerakan masyarakat adat. Mereka menganggap kita sama,” pesannya.
Pesan untuk pemuda juga digaungkan dari kontingen Maluku Utara. Mereka berharap keputusan-keputusan nanti bisa melibatkan suara muda.
“Pemuda adalah pemegang keputusan. Kita saling terikat. Kita setara dengan para orang tua.” tandasnya.