Bunga Edelweis yang juga memiliki nama latin Anaphalis Javanica ini merupakan salah satu tanaman endemik yang banyak tumbuh di daerah pegunungan Indonesia.
Pesona bunga yang sering menjadi lambang keabadian cinta ini kerap memikat para pendaki gunung hingga banyak yang memetiknya.
10 Fakta Menarik Bunga Edelweis
Meskipun banyak tumbuh di pegunungan, bunga Edelweis tidak boleh dipetik untuk alasan apapun. Bukan tanpa sebab, aturan tersebut dibuat agar ekosistem lingkungan pegunungan sebagai kawasan konservasi tetap bisa terjaga.
Sebelum kalian memetiknya simak dulu 10 Fakta Bunga Edelweis di bawah ini:
1. Ditemukan 200 Tahun yang Lalu
Bunga yang dapat tumbuh hingga 4 meter ini ditemukan oleh seorang naturalis berkebangsaan Jerman yang bernama GEORG CARL REINWARDT pada tahun 1819. Saat itu ia menemukannya di lereng Gunung Gede, Jawa Barat.
Konon, nama edelweiss diambil dari bahasa Jerman yang berasal dari kata edel (noble) dan weiß (white). Kalau di artikan dlm bahasa Indonesia berarti ‘bunga putih yang sangat dimuliakan’.
2. Dapat Tumbuh Hingga 10 Tahun
Inilah yang menjadi alasan julukan bunga abadi disematkan di belakang nama bunga Edelweis. Bunga yang juga pernah dijadikan gambar perangko pada tahun 2003 ini memiliki waktu mekar yang lama yaitu sekitar 10 tahun.
Selain itu hormon etilen yang terkandung dlm bunga cantik ini bisa mencegah kerontokan kelopak bunga untuk jangka waktu yang lama.
3. Terancam Punah
Karena julukan abadi yang disematkan pada bunga Edelweis, populasi bunga ini pun semakin berkurang. Banyak pendaki yang nekat memetik sembarangan dan membawa pulang bunga ini.
Maka dari itu bunga edelweiss kemudian dilindungi UU No.5 Tahun 1990 pasai 33 ayat 1 dan 2 dimana pendaki yang kedapatan memetik bunga Edelweis dapat dikenai sanksi dan denda hingga Rp. 100 juta.
4. Mekar pada Bulan April Hingga Bulan Agustus
Bunga edelweis bunga abadi ini biasanya mekar saat musim hujan telah berakhir pada bulan April hingga Agustus. Disebutkan bahwa pada bulan-bulan tersebut pancaran matahari dapat diserap secara intensif.
5. Ditemukan Tumbuh di Beberapa Gunung
Keindahan bunga Edelweis bunga abadi bisa ditemukan di beberapa gunung di Indonesia seperi Gunung Lawu, Semeru, Merbabu, Sindoro, Papandayan, Gede Pangrango dan Gunung Rinjani.
6. Dapat Bertahan Hidup di Tanah Tandus
Bunga edelweis hidup di hutan pegunungan atau pun di tanah vulkanik. Hebatnya lagi, edelweis pun tetap bisa tumbuh di atas tanah tandus. Hal ini dikarenakan, edelweis bisa membentuk mikoriza yang secara efektif meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.
7. Bunga Edelweis di Luar Negeri
Di luar negeri juga ada bunga Edelweis. Tapi jenisnya berbeda dgn bunga Edelweis yg ada di Indonesia. Bunga Edelweis versi luar negeri memiliki nama latin Leontopodium Alpinum yang juga menjadi bunga nasional Negara Austria.
8. Bunga Edelweis yang di Jual
Bunga yang biasanya tumbuh di ketinggian 2000 mpdl ini diperjualbelikan di kawasan objek wisata daerah tinggi seperti di Dieng.
Namun, bunga edelweis yang diperjualbelikan ini merupakan hasil budidaya petani edelweis.
Bunganya terlihat lebih gemuk dan subur dibandingkan bunga edelweiss di alam bebas.
9. Lambang Keabadian Cinta
Bunga abadi ini memang dimuliakan. Kemuliaan bunga berwarna putih ini kemudian dijadikan sebagai simbol atau lambang keabadian cinta. Bukan hanya itu, kecantikan bunga abadi ini pun mampu jadi magnet bagi para pendaki untuk dijadikan objek foto selfie. Saking cantiknya, nggak sedikit pendaki gunung yang membawanya pulang.
10. Menjadi Judul Lagu
Bunga ini pernah menjadi judul sebuah lagu yang dinyanyikan dalam film The Sound Of Music yang terkenal pada tahun 1965. Pada tahun 2017 Billy Porter juga terinspirasi menyanyikan lagu yang berjudul Edelweiss ini.