Friday, September 13, 2024
spot_img
HomeEkonomi & BisnisHadiri Diskusi Bersama Tim Produser, Holderman Beberkan Kejutan di Lokananta 2

Hadiri Diskusi Bersama Tim Produser, Holderman Beberkan Kejutan di Lokananta 2

MINAHASA UTARA – Sekira pukul 14:00 WITA, Ketua Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Pengurus Daerah (PD) Minahasa Utara (Minut), Benhard Holderman bersama teman-teman, menghadiri undangan makan siang dari Tim Producer, di Rumah Makan (RM). Tedu Matuari, Zero Point, Minut. Sabtu (4/8/2024).

Diskusi dihadiri oleh Aji Fauzi dan Aris Kalamtara, sebagai Producer, Puguh P.S Admaja, sebagai Director sekaligus Writer.

Sembari menikmati santapan, diskusi dimulai. Pertanyaan ringan seputaran Kolintang pun dilontarkan oleh Tim kepada Ketua BPAN PD Minut dan teman-teman.

Setelah selesai menikmati hidangan, Tim Producer mengusulkan untuk diskusi dilanjutkan di JG Center agar diskusi lebih tertutup lagi karena RM. Tedu Matuari, ramai pengunjung. (Sekira pukul 16:00 WITA, tim berpindah tempat).

Diskusi ini terkait, Minat industri film layar lebar Indonesia terkait kebudayaan yang ada di Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Kedepannya akan ditambahkan iconic kebudayaan di scene-scene filmnya. Contoh, tari-tarian yang ada di Minut dan tentunya Musik Kolintang yang tidak lepas dari Desa Lembean, Tonsea.

Paling menarik lagi akan diadakan casting untuk anak-anak muda yang ada di Minut.

Diskusi tertutup di JG Center. (Foto: Ist)

Producer Lokananta mengungkapkan, next projects haruslah berkolaborasi dengan masyarakat Sulawesi Utara (Sulut).

“Untuk menarik minat penonton, projects kita kedepan, haruslah lebih banyak lagi berkolaborasi dengan masyarakat sekitar dan buatlah Focus Group Discussion (FGD),” ucap Aji Fauzi

Dijelaskannya, ini untuk menarik minat serta mengedukasi masyarakat Indonesia dalam ketertarikan mencintai budaya Indonesia, dalam bentuk alat musik, Kolintang.

Ketua BPAN PD Minut mengatakan hal senada. Kedepannya harus lebih bekerja keras, undang seluruh penggiat kolintang untuk menyampaikan pro dan kontra dari film Lokananta, agar supaya pembuatan film Lokananta 2 kedepannya tidak lagi tuai komentar negatif dari berbagai pihak.

Menurutnya, kritik-kritik yang dilontarkan, membawa keuntungan untuk para eksekutor Film Lokananta 2 nantinya. Sisi lain dari kritik pedas tersebut ialah publik menaruh perhatian khusus agar supaya Film Lokananta 2 lebih keren lagi dengan memunculkan lebih banyak iconic kebudayaan.

“Kedepannya kita diskusi bersama untuk kemasan film Lokananta 2. Kemarin waktu Gala Premiere Film Lokananta didalam daerah, ada yang kurang menurut saya. Saya kemarin hadir, di Mantos 3 dan saya melihat raut wajah Bupati, Joune Ganda, beberapa kali cemberut,” ungkap Holderman

“Mungkin yang menjadi pemicu ekspresi Bupati karena tidak ada Kolintang dan bahkan tidak menyebut Persatuan Insan Kolintang Nasional (Pinkan). Di Kawasan Rasuna Episentrum, Jakarta Selatan, waktu Gala Premiere, Kolintang menjadi iconic loh. Kok didaerah sendiri tidak dibuat lebih spesial lagi, gimana mau Goes To Unesco” sambungnya.

“Bisa saja setelah nonton bareng, Bupati memanggil panitia yang mengeksekusi acara dan bertanya hal tersebut. Secara Bupati kan Ketua Pinkan Sulut. Pastinya Bupati kecewa dengan hal tersebut,” pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut, Sutradara mengatakan, Hal ini harus dikemas lebih baik lagi dalam rencana project Film Lokananta 2 agar supaya lebih banyak peminatnya.

“Kami sudah mendapatkan judul yang lebih keren lagi untuk Film Lokananta 2,” tutupnya.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments