Penulis: Sian Langi
Tomohon – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Tomohon, Jean D’Arc Karundeng seriusi persoalan lingkungan hidup. Komitmen itu kembali diperagakan ketika dirinya hadir dalam ‘Diskusi dan Edukasi Terbuka dengan Aktivis Lingkungan Kota Tomohon dan LSM Lestari Bumi Hijau Sulawesi Utara’ di Tuama Leos Kayak n Cafe, Danau Linow Tomohon, Sabtu (18/12/2021).
Dalam kegiatan ini Karundeng menjaring berbagai ide dan komitmen, serta usulan dari para aktivis dan LSM lingkungan.
Usai kegiatan tersebut ia mengatakan kepada wartawan, diskusi ini membahas antisipasi bencana alam di kota Tomohon.
“Kita diskusikan isu-isu yang terjadi, apalagi sekarang sudah mulai musim hujan, bagaimana cara supaya jangan sampai bencana terjadi di kota Tomohon,” kata Karundeng.
Istri tercinta Wali Kota Tomohon Caroll Senduk ini pun berharap, para aktivis lingkungan di kota Tomohon dan pemerintah dapat saling bersinergi.
“Harapan untuk aktivis di kota Tomohon, baik aktivis lingkungan, baik pemerintah, termasuk juga kami TP-PKK, saya dalam kapasitas sebagai ketua, kita semua bisa saling berkolaborasi bergandengan tangan melestarikan lingkungan yang ada,” tegas Karundeng.
Untuk masyarakat kota Tomohon, Karundeng juga berharap bisa ikut terlibat dalam mengantisipasi ancaman bencana karena ini sudah memasuki musim penghujan.
“Jangan buang sampah sembarangan. Karena kalau membuang sampah sembarangan, selain dapat menyumbat saluran air, juga bisa menimbulkan banjir. Banyak hal lain bisa juga terjadi seperti menimbulkan demam berdarah. Misalnya sampah plastik, bisa menampung air hujan tempat berkembang biaknya nyamuk, dan masih banyak hal lain,” ucap Karundeng.


Ia juga menyoroti masalah sampah di kota Tomohon.
“Masyarakat yang berwisata ke gunung jangan buang sampah di atas gunung, ke gunung jangan cuma menikmati keindahan alam tetapi juga harus wajib untuk jangan meninggalkan sampah,” pinta Karundeng.
Diakui, ke depan memang TP-PKK akan menyeriusi tentang pengelolaan sampah.
“Terkait pengelolaan sampah, TP-PKK ada program eco-enzyme. Manfaatnya banyak sekali. Salah satu dia bisa mengurai zat-zat yang menimbulkan pendangkalan sungai, danau, zat-zat yang menyebabkan pencemaran udara, gas-gas metana, dan menetralisir H2S,” papar Karundeng.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Basarnas Provinsi Sulawesi Utara, Suhari Noster Norbertus Sinaga, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Tomohon, Michael Joseph, S.STP., LSM Lestari Bumi Hijau Sulawesi Utara dan para aktivis lingkungan di kota Tomohon. (*)