TOMOHON – Pertemuan Berkala (PB) Orang Muda Katolik (OMK) se-Kevikepan Tomohon jadi wadah OMK untuk berekspresi dan berkreativitas. Selain itu, dapat mempererat persaudaraan dan kebersamaan, memperkokoh iman dan identitas kekatolikkan OMK. Juga untuk mengasah dan menambah wawasan serta keterampilan agar menjadi OMK yang menjadi sukacita injil dalam keluarga, masyarakat dan gereja.
Kegiatan semacam ini terakhir kali dihelat di Tomohon pada tahun 2009 silam. Itulah mengapa gelaran tahun 2022 sangat dinanti-nanti oleh OMK yang ada di Kevikepan Tomohon.
Tahun ini, Ferly Wilar dipercayakan sebagai ketua panitia pelaksana kegiatan yang akan digelar di Taratara raya, Tomohon Barat.
Ferly yang bekerja sebagai tenaga kontrak di salah satu institusi pemerintah kota Tomohon, mengatakan telah melakukan kerja maksimal untuk mempersiapkan agenda penting ini.
“Kami sebagai panitia PB OMK se-Kevikepan Tomohon, bersama dengan pastor Vikep, pastor Paroki dan pastores Kevikepan Tomohon tentunya berusaha melakukan persiapan yang sebaik-baiknya untuk menyambut kegiatan. Semoga melalui kegiatan ini, OMK di Kevikepan Tomohon bisa bangkit dan berkembang menjadi lebih baik lagi. Mari kita dukung dan sukseskan kegiatan ini,” kata Wilar.
Selain kesibukan sebagai tenaga kontrak, Ferly aktif dalam pelayanan di gereja sebagai Ketua OMK Wilayah 1 St. Aloysius Gonzaga periode yang lalu dan periode berjalan ini. Pengalaman pernah menjadi ketua panitia Rekoleksi Prapaskah tahun 2017 pun menambah kepercayaan diri ‘Tuama Taratara’ ini untuk mengemban tugas ketua panitia PB.
“Memang ini jadi pengalaman pertama saya mengemban tugas dalam kegiatan sebesar ini, skala Kevikepan Tomohon. Beberapa tahun belakangan saya beberapa kali dipercayakan menjadi panitia, baik di gereja maupun di kelurahan. Semoga pengalaman-pengalaman itu menjadi bekal saya dalam memanage kegiatan kevikepan ini,” ucap Ferly yang merupakan alumni Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Manado.
Ia juga berharap semoga dalam pelaksanaan kegiatan yang akan dihelat di tanggal 14-16 Oktober 2022 nanti, dapat menjadi daya tarik OMK untuk lebih aktif lagi dalam pelayanan di gereja.
“Kegiatan Pertemuan Berkala, saya berharap dapat menjadi pecutan semangat pelayanan untuk OMK di Kevikepan Tomohon dalam Paroki masing-masing. OMK menjadi injil yang hidup dalam keluarga, gereja dan masyarakat,” tuturnya.
“Menjadi catatan pula dalam kegiatan ini, menegaskan kembali peran gereja Katolik dalam pelestarian nilai budaya yang ada di Tomohon. Dalam rangkaian kegiatan nanti, masing-masing Paroki akan menampilkan tradisi lokal seperti kawasaran, maengket, tarian polinaise, tari jajar, tari kreasi lokal dan kekhasan lokal lain. Semua itu dikemas dalam Pentas Seni OMK dan Defile OMK Kevikepan Tomohon,” tutup Wilar.
