Penulis: Filo Karundeng
Tondano – Sejak berhadapan dengan pademi Covid-19, capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) lewat retribusi Pasar Tondano mengalami penurunan. Adanya penerapan ganjil genap, aturan vaksinasi, hingga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro level empat juga nyaris mengharuskan pada pedagang tak berjualan lagi di pasar tersebut.
Kepala Pasar Tondano, Djonly Rori, mengungkapkan target capaian belum maksimal. Hal tersebut dikarenakan sejumlah kios maupun lapak hanya sekitar 70 persen yang beroperasi. Bahkan para pedagang yang lain hanya berjualan di depan rumah.
“Memang situasi landemi ini sangat mempengaruhi jumlah capaian PAD, baik iti dinas pasar maupun para pedagang, sangat terdampak dengan situasi ini. Namun efesiensi kinerja kami tetap berupaya melakukan secara profesional dan semaksimal mungkin,” kata Rori di kantornya, Selasa (10/08/2021).
Menurutnya, dari 145 kios yang ada, kurang lebih hanya 80 yang dipakai, sedangkan 65 kios tidak terpakai. Kemudian dari jumlah 500 lapak pedagang, juga banyak yang kosong tidak terisi.
Sementara terkait target PAD yang biasanya Rp. 50 sampai Rp. 60 juta per bulan, kini hanya bisa didapat sekitar 50 persen dari jumlah yang ditentukan, yakni hanya Rp. 30 sampai Rp. 35 juta.
“Mudah-mudahan landemi ini boleh secepatnya berakhir, agar aktivitas jual beli, omset pedagang serta retribusi pasar boleh stabil seperti biasanya,” kunci Rori. (Son)